TAPAK SUCI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO Tapak Suci Universitas Muhammadiyah Purwokerto: Lahirnya TAPAK SUCI

Selasa, 25 Oktober 2016

Lahirnya TAPAK SUCI

Rencana untuk mendirikan perguruan ini kemudian disosialisasikan kepada para pemuka kampung, alim ulama, dan tokoh masyarakat. Ada beberapa pihak yang setuju dan mendukung, namun adapula yang tidak mengizinkan. Akan tetapi dihadapan penguasa kampung dinyatakan bahwa TAPAK SUCI bukan milik dan gerakan kampung Kauman, bahkan ketika itu dikatakan TAPAK SUCI adalah gerakan dunia.
Sementara itu dukungan datang dari beberapa ulama dan pemuka masyarakat, diantaranya H.Djarnawi Hadikusuma (putera Ki Bagus Hadikusuma), dan HR.Haiban Hadjid. Selain itu dukungan juga datang dari putera-putera para tokoh masyarakat dan ulama Muhammadiyah, yang menyatakan bergabung dengan TAPAK SUCI. Pada saat inilah secara de facto TAPAK SUCI adalah gerakan Muhammadiyah, TAPAK SUCI adalah putera Muhammadiyah.
Atas izin Allah SWT, pada malam Jumat, tanggal 10 Rabiulawwal 1383 H, atau bertepatan dengan 31 Juli 1963, di Kauman, Yogyakarta, dideklarasikan berdirinya Persatuan Pencak Silat TAPAK SUCI. Pada waktu deklarasi digariskan bahwa Tapak Suci berjiwa ajaran KH. Ahmad Dahlan, keilmuan Tapak Suci metodis dinamis, keilmuan Tapak Suci bersih dari syirik. Kelahiran TAPAK SUCI merupakan jerih payah putera-putera Muhammadiyah. Mereka bahu membahu untuk memantapkan gerakan TAPAK SUCI tanpa pamrih. Nama Perguruan dirumuskan dengan mengambil dasar dari ajaran Perguruan Kauman, maka ditetapkanlah nama TAPAK SUCI. Tata tertib upacara disusun oleh Moh. Barie Irsyad. Doa dan Ikrar disusun oleh H. Djarnawi Hadikusuma. Lambang Perguruan diciptakan oleh M. Fahmie Ishom. Lambang Anggota diciptakan oleh Suharto Sudjak. Lambang Tim Inti Kosegu dibuat oleh Ajib Hamzah. Bentuk dan warna pakaian ditentukan oleh M. Zundar Wiesman dan Anis Susanto.
Susunan pengurusnya yang pertama sebagaimana tersebut sebagai berikut:
Pelindung:  H. Djarnawi Hadikusuma
Penasehat: Drs.Med. M. Diham Hadjam
Ketua I: M.Barie Irsjad
Ketua II: Drs.Irfan Hadjam
Sekretaris I: M.Rustam
Sekretaris II: M.Dalhar Suwardi
Bendahara I: M.Sobri Achmad
Bendahara II:  M.Zundar Wiesman
Perlengkapan:  Achmad Djakfar; M.Slamet
Anggota: M.Djakfal Kusuma; Anis Susanto
Bidang Keilmuan:  A. Dimyati; M.Wahib
Bidang Medis:  Dr.M.Baried Ishom
Dan pada kenyataannya kelak, TAPAK SUCI merupakan penutup dan sebagai perguruan terakhir yang dilahirkan dan dikembangkan oleh kalangan Persyarikatan Muhammadiyah, berlandaskan Al Islam dan berjiwa ajaran KH.Ahmad Dahlan, membina pencak silat yang berwatak serta berkripadian Indonesia, bersih dari sesat dan sirik, serta mengabdikan perguruan untuk perjuangan agama serta bangsa dan Negara, yang dikembangkan dengan methodis dan dinamis.
Pada bulan Ramadhan 1383H/Januari 1964, tepat pada waktu shalat Maghrib di Mesjid Gede Kauman, Yogyakarta, Pendekar Besar M.Wahib wafat. Hal ini tentu menjadi duka bagi Tapak Suci yang kala itu masih baru dilahirkan. Namun Islam mengajarkan kepada setiap pemeluknya mesti berusaha, sambil meneladani hal-hal yang baik dari para pendahulu, dan bukan mengagung-agungkan secara berlebihan ataupun meratapi kepergian orang yang telah meninggal. Alhamdulillah, pada usia enam bulan Tapak Suci dapat tampil yang pertama dihadapan masyarakat yaitu pada Pagelaran Pencak Silat dalam Pembukaan Kongres Islam Asia Afrika di Kepatihan, Yogyakarta.

1 komentar:

Berkomentar Dengan Sopan.