Rencana
untuk mendirikan perguruan ini kemudian disosialisasikan kepada para
pemuka kampung, alim ulama, dan tokoh masyarakat. Ada beberapa pihak
yang setuju dan mendukung, namun adapula yang tidak mengizinkan. Akan
tetapi dihadapan penguasa kampung dinyatakan bahwa TAPAK SUCI bukan
milik dan gerakan kampung Kauman, bahkan ketika itu dikatakan TAPAK
SUCI adalah gerakan dunia.
Sementara
itu dukungan datang dari beberapa ulama dan pemuka masyarakat,
diantaranya H.Djarnawi Hadikusuma (putera Ki Bagus Hadikusuma), dan
HR.Haiban Hadjid. Selain itu dukungan juga datang dari putera-putera
para tokoh masyarakat dan ulama Muhammadiyah, yang menyatakan bergabung
dengan TAPAK SUCI. Pada saat inilah secara de facto TAPAK SUCI adalah
gerakan Muhammadiyah, TAPAK SUCI adalah putera Muhammadiyah.
Atas
izin Allah SWT, pada malam Jumat, tanggal 10 Rabiulawwal 1383 H, atau
bertepatan dengan 31 Juli 1963, di Kauman, Yogyakarta, dideklarasikan
berdirinya Persatuan Pencak Silat TAPAK SUCI. Pada waktu deklarasi
digariskan bahwa Tapak Suci berjiwa ajaran KH. Ahmad Dahlan, keilmuan
Tapak Suci metodis dinamis, keilmuan Tapak Suci bersih dari syirik.
Kelahiran TAPAK SUCI merupakan jerih payah putera-putera Muhammadiyah.
Mereka bahu membahu untuk memantapkan gerakan TAPAK SUCI tanpa pamrih.
Nama Perguruan dirumuskan dengan mengambil dasar dari ajaran Perguruan
Kauman, maka ditetapkanlah nama TAPAK SUCI. Tata tertib upacara disusun
oleh Moh. Barie Irsyad. Doa dan Ikrar disusun oleh H. Djarnawi
Hadikusuma. Lambang Perguruan diciptakan oleh M. Fahmie Ishom. Lambang
Anggota diciptakan oleh Suharto Sudjak. Lambang Tim Inti Kosegu dibuat
oleh Ajib Hamzah. Bentuk dan warna pakaian ditentukan oleh M. Zundar
Wiesman dan Anis Susanto.
Susunan pengurusnya yang pertama sebagaimana tersebut sebagai berikut:
Pelindung: H. Djarnawi Hadikusuma
Penasehat: Drs.Med. M. Diham Hadjam
Ketua I: M.Barie Irsjad
Ketua II: Drs.Irfan Hadjam
Sekretaris I: M.Rustam
Sekretaris II: M.Dalhar Suwardi
Bendahara I: M.Sobri Achmad
Bendahara II: M.Zundar Wiesman
Perlengkapan: Achmad Djakfar; M.Slamet
Anggota: M.Djakfal Kusuma; Anis Susanto
Bidang Keilmuan: A. Dimyati; M.Wahib
Bidang Medis: Dr.M.Baried Ishom
Penasehat: Drs.Med. M. Diham Hadjam
Ketua I: M.Barie Irsjad
Ketua II: Drs.Irfan Hadjam
Sekretaris I: M.Rustam
Sekretaris II: M.Dalhar Suwardi
Bendahara I: M.Sobri Achmad
Bendahara II: M.Zundar Wiesman
Perlengkapan: Achmad Djakfar; M.Slamet
Anggota: M.Djakfal Kusuma; Anis Susanto
Bidang Keilmuan: A. Dimyati; M.Wahib
Bidang Medis: Dr.M.Baried Ishom
Dan
pada kenyataannya kelak, TAPAK SUCI merupakan penutup dan sebagai
perguruan terakhir yang dilahirkan dan dikembangkan oleh kalangan
Persyarikatan Muhammadiyah, berlandaskan Al Islam dan berjiwa ajaran
KH.Ahmad Dahlan, membina pencak silat yang berwatak serta berkripadian
Indonesia, bersih dari sesat dan sirik, serta mengabdikan perguruan
untuk perjuangan agama serta bangsa dan Negara, yang dikembangkan
dengan methodis dan dinamis.
Pada
bulan Ramadhan 1383H/Januari 1964, tepat pada waktu shalat Maghrib di
Mesjid Gede Kauman, Yogyakarta, Pendekar Besar M.Wahib wafat. Hal ini
tentu menjadi duka bagi Tapak Suci yang kala itu masih baru dilahirkan.
Namun Islam mengajarkan kepada setiap pemeluknya mesti berusaha,
sambil meneladani hal-hal yang baik dari para pendahulu, dan bukan
mengagung-agungkan secara berlebihan ataupun meratapi kepergian orang
yang telah meninggal. Alhamdulillah, pada usia enam bulan Tapak Suci
dapat tampil yang pertama dihadapan masyarakat yaitu pada Pagelaran
Pencak Silat dalam Pembukaan Kongres Islam Asia Afrika di Kepatihan,
Yogyakarta.
ini blog keren bgt
BalasHapustq ya dah bantu